Pages

  • Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • RSS Feed

Rabu, 15 Januari 2014

(late post)


LAUNCHING 
JAP FE UNMUL 
(Jaringan Aktivis Perempuan Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman)

dihadiri oleh perwakilan aktivis perempuan dari berbagai lembaga yang ada di Fakultas Ekonomi,
diantaranya adalah HMJ Akuntansi, HMJ IESP, HMJ Manajemen, LKPMK, DPM, LDF, dan TPAI.
Selain launching JAP FE UNMUL, hari itu juga dibahas mengenai persiapan dalam Penyambutan Hari Ibu.





Pertemuan selanjutnya dengan JAP FE UNMUL, kami melanjutkan persiapan untuk memperingati Hari Ibu.
Beragam hasil karya kami buat, hanya untuk para Ibu yang telah berjuang melahirkan kami :')





Hari berikutnya, Keperempuanan BEM Fakultas Ekonomi bekerjasama dengan Keperempuanan BEM UNMUL, Keperempuanan BEM FKIP, FSLDK Puskomda Kaltim, Kemuslimahan Kammi Komisariat UNMUL, Pusdima UNMUL, dan Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten Paser kota Samarinda siap untuk aksi menebar hasil karya karangan bunga yang telah dibuat sebelumnya. Aksi tebar bunga ini kami lakukan sebagai wujud apresiasi yang sangat besar kepada Para Ibu tangguh, terutama untuk para Ibu DKP.
Kami sungguh mengapreasi atas jasa-jasamu, para Ibu tangguh O:)



(Presentasi Jurnal Perempuan)



Oleh: Mariana Amiruddin


Seringkah kita mendengar bahwa perempuan adalah mahluk yang gagap teknologi? Mungkin lebih tepat bila kita mengatakan bahwa kebanyakan perempuan kurang berminat pada studi-studi teknologi dan sains yang berakibat pada kesulitan menggunakan teknologi. Tentu saja ini persoalan, karena teknologi saat ini sangat dibutuhkan setiap orang untuk mempermudah berbagai kegiatan yang menunjang kehidupan. 




Dalam studi gender, setiap persoalan perempuan, yang paling penting kita lakukan adalah mengetahui dan menganalisa  faktor-faktor dibalik persoalan. Hasil yang diinginkan adalah kita dapat mengenal permasalahan kehidupan perempuan beserta jalan keluarnya. 

Atas situasi tersebut, dalam rangka memperingati Hari Kartini, Jurnal Perempuan bersama perusahaan Intel dan Plan Internasional, melakukan audiensi dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA), untuk mengusung kampanye bertema “perempuan dan teknologi”. Dalam perbincangan bersama Menteri KPP-PA Linda Amalia Sari, kami berbagi temuan tentang perempuan dan teknologi dalam berbagai kegiatan yang kami miliki. Menarik tercetus pernyataan dari Ibu Linda, ketika KPP-PA memberikan komputer untuk siswi-siswi di sebuah sekolah agama untuk kebutuhan pendidikan mereka, pihak sekolah tidak menerima, katanya untuk melindungi murid-murid perempuan  mereka dari bahaya teknologi. Jelas Ibu Linda terkejut mendengarnya, karena ternyata teknologi dianggap bukan pada tempatnya diakses oleh perempuan, karena akan berbahaya dampaknya. 

Deva Rachman, Direktur Corporate Affairs Intel Indonesia membeberkan cerita yang hampir sama. Ia menemukan bahwa ketika Intel melatih dan memberikan komputer secara cuma-cuma kepada anak perempuan di beberapa keluarga, para orang tua ternyata hanya menyimpannya, atau digunakan bukan untuk anak perempuannya. Berbeda ketika komputer itu ditujukan untuk anak laki-laki. Perbincangan di ruang kerja Menteri KPP-PA saat itu cukup lama, dan kami semua sepakat dalam satu visi bahwa tahun 2013 sampai ke depan, penting untuk lebih mendesak masyarakat untuk memperkenalkan teknologi kepada perempuan supaya mereka berminat  untuk keperluan hidup mereka sehari-hari, baik informasi, pendidikan dan pengetahuan untuk mengembangkan dirinya. 

Hambatan Budaya
Dalam budaya kita, teknologi lebih diperkenalkan kepada anak laki-laki. Tujuannya, di masa dewasa laki-laki memasuki lapangan kerja untuk mencari nafkah, dan mereka dipentingkan untuk memiliki keahlian. Keahlian dibidang teknologi memiliki peluang besar untuk pendapatan yang tinggi dan usaha yang sukses.  Selain mementingkan anak laki-laki, banyak pandangan bahwa perempuan secara kodrat tidak bisa berpikir rasional, tidak bisa menciptakan, tidak bisa memimpin, dan karena itu tidak cocok dengan berbagai kegiatan teknologi.  Padahal, pandangan ini sebetulnya menjadi penyebab perempuan tidak berdaya dalam hal teknologi. Mereka phobia pada peralatan teknologi karena tidak dipercaya, tidak diberi kesempatan. Mereka kehilangan minat untuk bidang yang satu ini. Di sektor kerja, perempuan sedikit sekali yang memiliki keahlian di bidang teknologi.  Rata-rata mereka bekerja untuk posisi administrasi, keuangan, dan sales. Kalaupun menjadi buruh pabrik, mereka menggantikan fungsi mesin karena dianggap lebih patuh dan teliti dan tidak diperlukan pemikiran yang mendalam. Sementara laki-laki, banyak menduduki posisi sebagai perencana, pemeliharaan mesin, mekanik, IT, dan lain sebagainya, yang tentu pendapatan mereka lebih baik. Teknologi ibarat sesuatu yang asing bagi perempuan, dan masih dianggap dunia yang maskulin.

Taruhlah contoh sehari-hari di sekitar kita. Dalam urusan mengendarai mobil, laki-laki diharuskan pegang kendali (setir). Kalaupun perempuan mengendarai mobil, ia terlihat sendirian, atau bila penumpangnya adalah laki-laki, cukup sering ada pertanyaan, “Mengapa bukan Bapak-nya yang nyetir?” Situasi ini membuat perempuan menggantungkan seluruh urusan teknologi kepada laki-laki. Atau bila mereka bekerja di industri otomotif, mereka ditempatkan sebagai sales promotion girl(SPG), yang lebih digunakan sebagai pemikat konsumen, dengan penampilannya yang seperti model. Perusahaan otomotif masih menganggap konsumen  mereka adalah laki-laki (yang dikait-kaitkan dengan kejantanan mereka) dan dengan ditambahkan perempuan cantik di sampingnya sebagai SPG, maka konsumen laki-laki akan bergairah untuk memiliki produk tersebut. Selain itu, kesan bahwa laki-laki yang memiliki banyak uang, dan maka sasaran industri otomotif adalah pada laki-laki yang tidak sekedar membeli produk sesuai seleranya, melainkan juga faktor kelelakiannya. Citra teknologi menjadi berkaitan dengan laki-laki sementara citra ‘penarik perhatian’ berkaitan dengan perempuan. Inilah kebudayaan kita dalam memperlakukan gender dan teknologi.  

Apa yang Harus Dilakukan?
Mulai sekarang tanamkan bahwa teknologi adalah kebutuhan semua orang. Teknologi dikenalkan kepada perempuan sebagai kebutuhan untuk mengembangkan diri dan kualitas hidup yang lebih baik. Teknologi dikenalkan sebagai kebutuhan mencari informasi, pendidikan, pengetahuan, sosialisasi dan keahlian. Perlu pula ditanamkan bahwa teknologi informasi dan sosial media perlu memperhatikan proteksi diri untuk menghindar perempuan menjadi obyek dalam foto-foto atau video untuk tujuan seksual.

Dalam pembangunan teknologi, perempuan dilibatkan, dan dididik kritis untuk menghindari upaya pihak-pihak tertentu yang menjadikan mereka sebagai obyek seksual, konsumtif, hanya sebagai pajangan, dan sebagainya. Perempuan harus menyatakan dirinya untuk menjadi bagian dari pembangunan teknologi. Contohnya bagaimana perempuan dicitrakan dalam isu teknologi , silakan ketik kata “perempuan dan teknologi” dalam pencarian di google, lihatlah image atau gambar yang muncul adalah foto-foto SPG mobil dan motor atau jualan telpon seluler.

Laki-laki juga perlu diperkenalkan bahwa keterlibatan perempuan dalam teknologi akan menciptakan masyarakat yang maju, dan memberi dampak yang baik bagi lingkungannya. Contohnya, banyak ibu rumah tangga yang bisa bekerja di rumah dengan membuat blog, sosial media, untuk menjual produk-produk ciptaan mereka seperti masakan, resep, tas, baju dan lain sebagainya kepada jaringan sosial yang mereka miliki. 

Selain itu masyarakat perempuan juga memerlukan contoh-contoh model atau role model untuk membuktikan bahwa perempuan bukanlah mahluk gagap teknologi karena bawaan lahir, melainkan perempuan adalah bagian dari penciptaan, pembangunan dan penggunaan teknologi. Contoh-contoh model di bawah ini untuk memberi perempuan inspirasi dan kemauan serta minat mereka pada teknologi. 



Ada Lovelace (1815-1852). Perempuan ini sering disebut sebagai ‘programmer komputer pertama’. Lovelace yang lahir pada tahun 1815 membuat sebuah model analisis untuk mesin Babbage di tahun 1842. Dengan temuannya tersebut, Lovelace mampu menjelaskan hal yang kompleks dengan lebih baik, mirip sebuah bahasa kode.




Emmy Noether  (1882-1935). Ahli matematika asal Jerman ini berkontribusi pada Aljabar abstrak dan Fisika teori. Kejeniusan Noether ini pun juga diakui oleh seorang Albert Einstein. Bahkan penemu teori relativitas tersebut menyebut Noether sebagai perempuan paling penting dalam sejarah ilmu matematika.





Grace Hopper (1906-1992). Hopper adalah perempuan yang mengembangkan komputer compiler di laboratorium komputasi di Harvard. Tak hanya itu, perempuan ini pula yang membuat konsep bahasa pemrograman COBOL. Hopper juga menjadi orang yang mempopulerkan kata ‘debugging’ untuk memperbaiki gangguan pada program komputer. Prestasi Hopper pun tak berhenti di situ, Hopper menjadi wanita pertama yang menjabat Admiral di angkatan laut Amerika Serikat.

Joanne Simpson (1923-2010). Perempuan yang satu ini merupakan perempuan pertama yang memperoleh gelar Ph.D dalam bidang meteorologi. Joanne pun menjadi perempuan yang memimpin peneliti cuaca di Nasa selama 30 tahun.





Marissa Mayer (1975-sekarang). 
Saat ini, hampir semua orang mengenal nama perempuan ini. Duduk di pucuk pimpinan perusahaan sebesar Yahoo, Mayer merupakan salah satu CEO termuda dalam daftar yang dirilis oleh Fortune. Sebelumnya, Mayer merupakan pekerja ke-20 dari Google dan merupakan engineer perempuan pertama di Google.






Sheryl Sandberg (1969-sekarang). Siapa yang tidak mengenal Facebook? Nama Sandberg memang jauh dari sorotan media, jika dibandingkan dengan Zuckerberg. Tapi perlu diketahui ditangannyalah semua urusan operasional Facebook dipegang. Sandberg adalah sosok sahabat paling berharga Zuckerberg. Pertemuan rutinnya dengan Zuckerberg yang selalu tertutup telah membantu menjaga pertumbuhan pesat Facebook hingga mampu membius 500 juta pengguna.



Tidak ada yang buruk dalam teknologi, kecuali siapa penggunanya dan apa tujuannya, karena itu ajaklah perempuan untuk memiliki minat dan kepercayaan diri dalam bidang ini.




Minggu, 12 Januari 2014


Kepemimpinan adalah suatu sikap mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan dengan visi dan misi yang kuat. Jika berbicara tentang kepemimpinan pasti dipikiran masyarakat umumnya identik dengan kaum adam atau pria padahal jika kita menelaah perempuan juga mempunyai jiwa kepemimpinan, yang tidak jauh berbeda keahliannya dalam memberi arahan, dalam berorasi maupun beretorika atau bahkan memberi gagasan.
Pada dasarnya semua orang dapat menjadi pemimpin (leadership), Wanita tidak semuanya lemah ia ibarat sebuah banguan yang kokoh dan merupakan fondasi yang berstruktur kuat. Hal ini dapat dilihat dari perannya pada kehidupan bermasyarakat, dalam konsumen pembangunan bukan hanya sebagai proses pembangunannya saja, sungguh menyedihkan apabila kita melihat dari sudut pandang yang berlainan bahkan sudah banyak kenyataannya peran seorang perempuan tradisional dianggap sebagai “cadangan” contohnya umur belia sudah diharuskan menikah tanpa mengenyam pendidikan wajib,umumnya masyarakat yang masih paguyuban(pedesaan).
Namun semakin berkembangnya zaman yang diawali dengan sosok seorang perempuan yang berjuang khususnya dalam peregerakan emansipasi wanita yaitu R.A Kartini dampaknya sekarang telah banyak dirasakan. Keberadaan wanita kini mulai dihargai dan disetarakan walaupun masih banyak pro dan kontranya.
Contoh wanita yang berhasil membuktikan perempuan dapat menjadi salah satu pemimpin dalam sejarah Indonesia yaitu Megawati Soekarno Putri, ini merupakan bukti nyata wanita dapat menjadi seorang pemimpin yaitu sebagai Kepala Negara.
Pendapat tersebut tentu saja dapat diartikan bahwa peranan wanita dalam kepemimpinan bukanlah suatu hal yang aneh. Dalam hal kesetaraan gender dapat diartikan bahwa dengan adanya kesamaan kondisi laki-laki maupun perempuan dalam mendapatkan hak-haknya sebagai makhluk sosial atau manusia. Hal ini diharapkan agar mampu berperan dan berpatisipasi dalam semua kegiatan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan serta kesamaan dalam menikmati pembangunan.
Dengan terciptanya peran wanita dalam berkesempatan memegang peranan sebagai kepemimpinan dapat membawa dampak yang positif yaitu permasalahan kesetaraan gender ditandai dengan tidak adanya perbedaan (diskriminasi) antara perempuan dan laki-laki. Dengan demikian peempuan dan laki-laki memiliki peluang atau akses yang sama dalam kepemimpinan. Hal itu ditandai dengan perempuan yang mampu memberikan suara, berpatisipasi dalam pembangunan negara yang lebih baik. Tentu hal ini merupakan kebijakan tersendiri yang memiliki manfaat persamaan serta adil dari pembangunan. Hal ini harus selalu dibuktikan bahwa wanita dapat semakin maju dalam kemimpinan.
Arti seorang perempuan dalam kepemimpinan terutama dalam pembangunan sekarang ini sangat dibutuhkan terutama dalam segi pemikiran dan kreasi untuk mengembangkan dalam mewujudkan tujuan. Tidak ada yang salah bukan jika perempuan menjadi seorang pemimpin.



(sumber artikel : http://edukasi.kompasiana.com)

Menginformasikan
Smoga bermanfaat buat teman2 semua 


Langkah2/prosedur pengurusan KRS fekon unmul :
1. Bayar SPP (8-31 januari 2014) di bank2 yang ada di unmul, cukup tunjukkan KTM saja
2. registrasi ulang di sireg.unmul.ac.id setelah bayar SPP
3. pengambilan KHS (kartu hasil studi) di jurusan masing2 tunjukan slip spp lama (pengambilan tunggu nilai       keluar semua, bisa di cek di portal.unmul.ac.id / di sia offline) waktu pembagian KHS bersamaan waktu       pengurusan KRS (8 januari - 4 februari 2014)
    NB : Khusus untuk angkatan 2012 & 2013 ngeprint KHS di portal juga 
4. ambil lembar konsultasi dg menunjukkn slip spp baru
5. ngeprint KRS online hasil dri inputan matkul yg di ambil semester ini di portal.unmul.ac.id
6. konsultasikan ke dosen wali masing2 terkait matkul yg di ambil ( bawa lembar konsultasi, KRS online &       KHS)
7. setelah dapat tanda tangan persetujuan dari dosen wali, kemudian wajib input data ke Sia Offline di Lt           1&2
8. Kemudian ngeprint KRS offline yg telah di input di sia offline di jurusan masing2...
9. kemudian kumpulkan berkas ke jurusan masing2 ( tayakan ke jurusan apa2 yg di kumpulkan)
10. dan selesai

More info : 
- Bagi teman2 yg kehilangan Slip SPP, tuk mengurusnya
Datang ke lantai 2 dekanat bagian keuangan. Ntr akan di jelaskan lebih jelas disana.
Krn slip SPP di pakai sampai akhir/lulus (contoh : pengambiln KHS, ngurus beasiswa, wisuda, dll)
-Bagi teman2 yg kehilangan KTM, maka tuk mengurusnya hrus membuat surat keterangan aktif kuliah yg tujuannya membuat KTM baru. Kemudian di tanda tanganin pak adi (PD 3)setelah itu datang ke rektorat, Masuk ke rektorat nnti lgsung belok kiri, mentok sampai ujung sblah kanan.
Tuk informasi terkait jadwal perkuliahan baru & juga pengurusan pemilihan kelas (khusus anak ekstensi)
Ntr akan di infokan selanjutnya...

Smoga bermanfaat buat teman2 sekalian...
Jangan lupa di sharenya...




Pakar pemasaran Hermawan Kartajaya menyebut Martha Tilaar sebagai role model perempuan tangguh yang punya lima kekuatan perempuan, WOMEN (wellbeing, optimis, multitasking, entrepreneur dan networker).

KOMPAS.com - Perempuan itu tangguh, secara alami tumbuh sebagai pribadi yang multitasking, dan karena itulah perempuan bisa bertahan di kemudian hari. Terbukti, saat krisis ekonomi dunia pada 2008 silam, kaum hawalah yang membuatnya bangkit, dengan mempertahankan stabilitas ekonomi keluarga. Perekonomian yang didorong oleh perempuan di seluruh dunia, bahkan lebih tinggi nilainya dibandingkan ekonomi India dan Cina jika digabungkan.Entrepreneurship perempuan di Eropa dan Amerika terbukti menyelamatkan keluarga dan perekonomian saat krisis 2008 lalu. Pesan inilah yang ingin disampaikan pakar pemasaran, Hermawan Kartajaya, untuk memotivasi ratusan entrepreneur perempuan yang diundang dalam Power Lunch, puncak program Wanita Wirausaha BNI-Femina pada Jumat (25/3/2011) nanti. 

Temuan Mark Plus, dari riset terhadap ribuan responden di 12 kota besar di Indonesia pada 2010 lalu menunjukkan perempuan mewakili lima kekuatan. Perempuan itu "WOMEN", yaitu wellbeing, optimis, multitaskingentreprenuer, dan networker

Wellbeing, artinya perempuan Indonesia inginnya ideal, bahagia lahir batin, inilah yang menggerakkan perempuan untuk selalu bertahan dan memperjuangkan keluarganya di tengah keterpurukan atau krisis seperti pada 2008 lalu. Optimis, perempuan selalu bisa bertahan dalam keluarga. Saat pria jatuh, perempuan tampil tangguh, punya prinsip ingat keluarga sehingga layak disebut perempuan adalah masa depan. Multitasking, perempuan merasa perlu seimbang luar dalam, otak kanan dan kiri perempuan itu nyambung, saat harus rasional perempuan juga bisa menjalankan insting dan kemampuan menganalisa.

"Sifat perempuan secara alami memang multitasking. Yang menjadi orientasi perempuan juga adalah menjadientrepreneur dan networker. Perempuan ingin keluarga terjamin, jadi meski masih kerja kantoran misalnya, ia punya bisnis sampingan," jelas Hermawan, saat temu media di Gedung Femina Jakarta, beberapa waktu lalu.

"WOMEN" dalam diri perempuan inilah yang membuat Hermawan dengan tegas mengatakan, masa depan ada di tangan perempuan. "Karenanya saya selalu suka berkumpul dengan anak muda, perempuan, dan netizen," paparnya. 

Kekuatan dalam diri perempuan ini semakin teruji saat kaum hawa menjalani berbagai perannya. Potensi diri perempuan dalam karier ataupun bisnis yang dijalankannya, umumnya terbentur dengan alasan klasik. Namun meski terkendala masalah klasik, perempuan terbukti bisa bertahan, dan banyak role model yang sudah membuktikankesuksesan menyeimbangkan peran ini.

"Hambatan keluarga menjadi alasan spesifik yang membuat perempuan tak bisa naik kelas dalam karier maupun bisnisnya. Karenanya perempuan harus pintar me-manage suami. Perempuan sukses jika bisa menyeimbangkan dirinya dengan pasangan. Kalau suami tersinggung, ini menjadi kendala untuk maju," tutur Hermawan, sambil menyebutkan Martha Tilaar sebagai salah satu tokoh yang bisa dijadikan role model.



(Sumber artikel : http://female.kompas.com/)
Pada periode 2013/2014, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman memiliki departemen yang menaungi para perempuan-perempuan di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, yaitu Departemen Keperempuanan. Dalam periode ini, Departemen Keperempuanan atau yang biasa disingkat KPR baru berjalan dalam 2 periode, yang sebelumnya baru dibentuk pada periode 2012/2013.

KPR merupakan departemen yang menjalankan fungsi pemberdayaan, advokasi, dan jaringan perempuan, serta untuk melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pemberdayaan mahasiswi dalam konteks peningkatan, pengembangan dan membentuk pribadi perempuan yang kritis, solutif, dan kontributif.

VISI
"Meningkatkan Peran Perempuan yang Berkarakter dan Berdaya Guna"

MISI
1. Menjalin dan meningkatkan silahturahim, kerjasama, dan komunikasi yang efektif antar kader perempuan,     mahasiswi dengan pihak civitas akademika FE UM.
2. Membentuk pribadi perempuan yang kreatif dan berwawasan luas.
3. Mengadakan kegiatan-kegiatan keperempuanan melalui kajia-kajian keilmuan.
4. Memfasilitasi pengembangan bakat dan keterampilan perempuan BEM FE.

MOTTO
Keperempuanan Menawan (Menginspirasi dan Berwawasan)




Dalam periode 2013/2014 ini, KPR diamanahkan kepada Jumlianti.
Berikut nama-nama staff dalam KPR.
1. Apriliana Putri (Sekretaris Departemen)
2. Siti Rahmadania (Bendahara Departemen)
3. Rosimah (Staff Departemen)
4. Frischa (Staff Departemen)
5. Fanny Paridah Harahap (Staff Departemen)
6. Eta Ratih Amalia (Staff Departemen)

Setelah melakukan perekrutan BEM melalui SAMPLE 8, kini KPR memiliki staff magang yang terdiri dari :
1. Annisa Diah Utami
2. Arlena
3. Citrawati
4. Eka Kujayanti
5. Indriana Tiara
6. Intan Nur Jannah
7. Lisna Wati
8. Muslimatin Toyyibatun Nadwati
9. Nathasya March Risty
10. Noviyanti
11. Putri Nabila
12. Rike Aprillia
13. Ririn Novianti
14. Sulistiyowati


Program Kerja dari Departemen Keperempuan dapat dilihat dalam gambar berikut ini.

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff